Wednesday, May 27, 2009

PUSH


Manusia kebanyakan berkekuatan super selalu laku dijual. Mau dikenakan konstum mentereng (bak Superman atau Batman) atau berkostum biasa saja dan berantakan (seperti Hancock), mereka tetaplah sukses mendulang keuntungan.
Demam Heroes memang sudah mereda, tetapi konsepnya (yang sebenarnya tidak orisinil itu - karena sebelumnya ada X-Men) tetap menjadi sumber hiburan yang asyik saja dijual sebagai tontonan. Film ini, misalnya. Berkisah tentang Nick Gant yang mampu mengangkat semua benda dengan kekuatan pikiran atau Cassie Holmes yang bisa melihat masa depan via gambar yang dilukisnya, keduanya ternyata dikejar-kejar Divisions, organisasi 'pemerintah' yang menciduk semua manusia berkemampuan super. Divisions lalu menyerap kekuatan mereka atau malah memanfaatkannya sebagai kelinci percobaan ataupun menjadikan mereka sebagai alat penciduk manusia super lainnya.
Perbedaan tajam antara Heroes dan Push terletak pada penempatan kelas tiap manusia super. Dalam Push, ada Watchers (mereka yang bisa melihat masa depan via bayangan sekelebat atau lewat gambar-gambar tertentu), lalu Pushers (mampu memanipulasi pikiran), Bleeders (berkekuatan super karena teriakan mematikan - mampu membuat telinga yang mendengarnya berdarah), Stitches (mereka yang mampu menyembuhkan luka), Sniffs (mereka yang bisa mengartikan kejadian-kejadian yang sebelumnya terjadi dengan menghirup benda-benda), Shifters (berkemampuan mengubah benda menjadi benda lain, mirip ilusionis), Shadows (berkemampuan mem-blok kekuatan yang lainnya, biasanya kekuatan Sniffers).

No comments:

Post a Comment